Pertama Kali.
Seishu mengikuti Takashi dengan tenang. Ia jarang sekali berjalan kaki seperti petang ini. Keduanya tengah berjalan menuju panti asuhan yang jaraknya tidak jauh dari halte bus tempat mereka tadi turun.
“Maaf ya, gue gak bawa kendaraan dan malah bikin lo jalan kaki kayak gini.” ujar Takashi merasa sedikit bersalah.
Seishu menggeleng dengan cepat. “Enggak, kok. Gue seneng banget bisa jalan dengan bebas kayak gini, biasanya manager gue gak ngebolehin gue keluar rumah tanpa awasannya.” ujar Seishu mengulas senyum di balik masker hitamnya. “Thanks to you, Takashi.”
Takashi tertawa lalu mengangguk pelan. “Ah, iya. Hari ini temen-temen gue juga bakalan ada di rumah, lo gak apa-apa?” tanya Takashi ketika mengingat kalau teman sekolahnya akan berkunjung juga Hanma dan Yasuda yang memang sudah berada di rumah sejak kemarin karena membantu Takashi dan Ken.
Sesampainya mereka di depan halaman rumah, disana ada si dua sepupu yang sepertinya tengah bertengkar kalau dilihat dari ekspresi wajah mereka berdua.
Seishu memperhatikan bagaimana Takashi menghampiri keduanya dan bertanya kenapa mereka berada di halaman malam-malam seperti ini. Si yang lebih pendek dan lebih rapi menjelaskan dengan berapi-api serta pipi yang memerah karena kedinginan.
“Kita masuk aja, yuk. Hari ini ada Seishu juga mampir.” ujar Takashi membuat Seishu tersentak dan mengusap tengkuknya canggung kala dua pasang mata di hadapannya segera menatap Seishu dalam satu waktu.
“Eh, sori lo harus liat berantem aneh gue sama Hanma. Ayo masuk.” ujar si rapi, Seishu juga tidak tahu siapa namanya. “Gue Kazutora, anyway.”
Takashi tersenyum, mempersilakan Seishu untuk berjalan di depannya. Seishu merasa kagum ketika melihat ke dalam rumah yang Takashi maksud. Bangunannya luas, sangat luas. Ini tidak termasuk kamar mereka semua. Ada banyak anak kecil dan orang dewasa yang sepertinya teman-teman Takashi dari luar, sama seperti dirinya.
Oh, Seishu melihat beberapa wajah yang ia kenal. Disana ada Haruchiyo juga Rindou si bungsu Haitani pemilik tambang batu bara. Ia pernah beberapa kali bertemu dengan Haitani bersaudara di pesta yang pernah ia hadiri.
Tidak ada orang dewasa disini.
“Ini yang seumuran kita temen lo semua?” tanya Seishu pelan karena anak-anak sedang fokus menyantap makan malam mereka.
Takashi mengangguk. “Iya, temen SMA gue tuh yang tadi lo temuin namanya Kazutora, Chifuyu yang lagi suapin makan di ujung, Haruchiyo sama Rindou,” jelasnya lalu melirik Seishu. “terus yang tadi berantem sama Kazu tuh sepupunya Kazu, temen gue dari SD namanya Hanma. Dan yang perempuan pakai apron namanya Yasuda.” lanjut Seishu mengenalkan teman-temannya.
Seishu mengangguk paham. “Disini orang dewasanya cuma lo doang?” tanya Seishu lagi.
“Ada satu lagi seumuran sama gue namanya Ken, anaknya lagi di bengkel, kerja cari tambahan. Gue juga kerja sih, tapi kerjanya sore dan kadang juga nerima pesanan.”
“Pesanan?”
Takashi mengangguk lagi. “Iya, gue punya akun rajut dan puji Tuhan, udah ada banyak yang pesen beberapa.” lanjutnya lalu menarik Seishu. “Ayo kita kenalan sama yang lain.”
Seishu baru pernah merasakan hal ini pertama kali. Seishu belum pernah berada di lingkungan dengan nuansa hangat seperti ini. Walau mereka baru mengenal Seishu, namun mereka semua menerima Seishu dengan tangan terbuka.
Seishu tidak heran kenapa Koko senang sekali berkunjung kesini.
Seishu benar-benar disapa dengan dan diperlakukan dengan baik oleh teman-teman Takashi. Bahkan, teman Takashi yang baru saja datang karena habis bekerja itu juga memperlakukan Seishu dengan baik.
Seishu tidak pernah tahu apa itu yang namanya berteman dengan banyak orang. Sejak kecil, agensinya melarang Seishu berteman dengan siapa saja—kecuali Koko karena Koko adalah aktor juga model yang lebih memiliki nama daripada Seishu. Sampai sekarang Seishu tidak terlalu paham dengan konsep pertemanan.
Namun sepertinya, melihat Koko dan Takashi memiliki banyak teman rasanya begitu menyenangkan.
Malam ini adalah kali pertama Seishu merasa bahwa berada diantara banyak orang tidak seburuk itu. Malam ini Seishu banyak belajar hal baru, Seishu belajar banyak sekali kali pertama di hidupnya.
2021.