Mitsuya Takashi.
warning: bullying and getting abandoned.
Takashi masih ingat dengan jelas bagaimana rupa kedua orang tuanya karena ia dan kedua adik perempuannya: Luna dan Mana dibuang oleh mereka berdua ketika Takashi berumur tujuh tahun. Saat itu Takashi yang berumur tujuh tahun disuruh untuk mengetuk pintu panti asuhan dengan Luna yang memeluk pinggangnya dengan erat dan Mana yang ditidurkan di kardus dekat Luna berdiri. Saat itu Luna baru berusia tiga tahun dan Mana baru saja dua bulan hidup di dunia ini.
Takashi juga masih ingat jelas akan ekspresi Ibu (pemilik tempat Takashi bernaung) ketika melihat tiga anak kecil berada di depan pintu dengan baju kucal dan tubuh kurus kering seperti tidak pernah diberi makan. Ibu membawa ketiganya masuk rumah dan memberi Takashi dan Luna selimut hangat dan cokelat panas yang dibuatkan oleh salah satu penghuni disitu bernama Ken, kalau Takashi tidak salah dengar.
Takashi tumbuh dengan kuat. Ia selalu membantu Ibu dan kakak-kakak yang lain dalam menjaga yang lebih muda dengan bermain bersama mereka dan membuat Ibu dan yang lebih tua dapat melakukan pekerjaan mereka tanpa mendapatkan gangguan dari anak-anak kecil yang ia jaga.
Takashi mulai masuk sekolah dasar bersama Ken dan dunia mungkin berpihak kepada mereka berdua. Keduanya berada di kelas yang sama dan memiliki teman yang baik walaupun beberapa dari mereka bertingkah aneh. Takashi mulai berteman dengan mereka: Keisuke, Haruki, Hanma, Yasuda dan Yuzuha. Menurut info, Hanma tidak ingin naik kelas ke kelas dua makanya ia bisa berteman dengan Takashi secara natural.
Hidup Takashi semenjak ia datang ke panti asuhan tidak pernah buruk. Ia selalu mendapat perhatian yang baik, ia makan dengan baik, Ibu selalu mengizinkan Takashi untuk melakukan apa saja selama itu adalah hal baik. Takashi mulai belajar merajut ketika berada di kelas 4 karena Yasuda selalu membawa pekerjaannya ke sekolah.
Hobinya merajut ini sewaktu awal menjadi olokan teman-teman satu kelasnya karena Takashi 'kan, laki-laki, masa sih hobinya merajut?
Tetapi olokan itu segera hilang saat Yuzuha si ketua kelas berkata kalau hobi itu tidak pernah ada yang namanya hobi untuk laki-laki dan hobi untuk perempuan. Seharusnya kita semua bangga dan harus merasa keren kalau kita memiliki hobi.
Takashi tiga belas tahun tidak sengaja menonton salah satu launching new collections untuk salah satu merek baju ternama di negaranya dan ia melihat Inui Seishu berjalan dengan elok dan anggun di atas panggung. Ekspresinya terlihat sedikit dingin dan angkuh namun tetap terlihat menawan.
Takashi jatuh cinta. Sejak saat itu ia memutuskan menjadi salah satu penggemar model muda Seishu dan berniat untuk memberi Seishu satu pasang baju hasil karyanya.
Ketika menceritakan hal itu pada kawannya, mereka semua tidak ada yang mentertawakan Takashi karena salah satu diantara mereka berkata kalau segala sesuatu di dunia itu pasti memiliki alasan, tidak ada yang perlu di tertawakan.
Takashi merasa beruntung karena memiliki kawan-kawan yang keren dan suportif seperti mereka semua. Takashi bertumbuh bersama anak-anak panti dan mereka semua. Mereka bertujuh juga memasuki SMP yang sama walau tidak semuanya satu kelas. Semua belajar dengan giat karena mereka semua memiliki mimpi untuk masuk sekolah menengah atas yang berbeda.
Takashi memiliki mimpi untuk mendapatkan beasiswa penuh untuk sekolahnya tahun depan. Ia tidak ingin membebani Ibu dengan biaya sekolah menengah atas yang amat sangat besar biayanya. Ia benar-benar belajar dengan tekun sampai ketika umurnya enam belas tahun, ia mendapat kabar kalau ia mendapat beasiswa penuh di salah satu sekolah private elit yang dipenuhi oleh para orang kaya dan juga artis.
Takashi sedikit ragu ketika mendapat pesan elektronik tersebut dan ia pergi ke ruangan Ibu untuk berkonsultasi. Ibu dengan wajah sumringahnya menyelamati Takashi dan memberinya pelukan hangat. Pergi saja, ujarnya seperti itu. Ibu akan selalu mendukung Takashi sampai kapan pun dan dimana pun.
Di usia enam belas, Takashi belajar bahwa tidak seluruh orang dengan uang banyak memiliki tata krama yang baik. Ada banyak orang tidak sopan disini. Takashi tahu kalau ia tidak satu tingkat dengan salah satu diantara mereka semua, tetapi Takashi juga tahu dengan jelas kalau ia tidak pantas dirundung karena mereka semua sama-sama manusia dan mereka semua hanyalah sekumpul anak remaja berusia enam belas tahun.
Takashi melawan. Ia berkata kalau ia tidak pernah malu karena berasal dari panti asuhan dan mendapat beasiswa di sekolah mahal seperti ini. Takashi juga berkata kalau ia datang kesini karena ingin belajar, bukannya ingin berkelahi dengan orang kaya tidak tahu sopan santun seperti mereka semua.
Takashi yang memberontak ini membuatnya tidak disukai oleh teman-teman satu angkatannya. Ia sering sekali tidak mendapat kelompok dan membuatnya harus bekerja sendirian, ia juga selalu mendapatkan lokernya penuh dengan sampah dan juga ia sering sekali pulang dengan seragam yang basah karena beberapa murid seumurnya menjatuhi air dari lantai dua pada Takashi.
Kabar ini sampai pada telinga anak kelas sebelas yang paling memiliki pengaruh di sekolah ini. Kokonoi Hajime, si rising aktor dan model yang paling dicari di negara ini selain Inui Seishu.
Suatu hari Takashi dibuat kaget dengan kehadiran Koko di depan kelasnya dilengkapi dengan senyuman khas lelaki itu. Suasana kelas menjadi ribut ketika anak kelas sebelas yang juga merangkap menjadi murid paling populer mau jauh-jauh ke gedung kelas sepuluh (gedung setiap angkatan sengaja di pisah). Apa tujuannya si super model ini?
Sorakan itu terhenti ketika Koko berhenti di meja milik Takashi dan memberi laki-laki yang kerap dirundung itu senyuman yang berbeda dari sebelumnya. Senyumannya kali ini terlihat lebih hangat dan bersahabat, bukan hanya senyuman formalitas seperti senyuman yang sering Koko perlihatkan pada dunia.
Mungkin ini akan terdengar seperti cerita remaja murahan, namun saat itu Koko memberi pengumuman kalau ia tidak ingin melihat satu orang saja menyentuh dan melukai Takashi baik fisik maupun mental. Kokonoi akan melakukan apa saja agar mereka semua memperlakukan Takashi selayaknya kawan-kawan mereka yang lain karena Takashi tidak berbeda dari siapapun.
Hari itu, Koko berkata kalau ia akan menjadi pelindung bagi Takashi. Koko berkata kalau ia akan terus memantau tingkah laku orang-orang yang jahat pada Takashi.
Dan hari itu juga, Takashi menangis untuk pertama kalinya. Terakhir kali ia menangis adalah saat ia ditinggalkan kedua orang tuanya.
Takashi dikenalkan pada teman-teman Koko: Haitani Ran si anak sulung pemilik tambang batu bara sebagai satu-satunya murid kelas dua belas, Akashi Haruchiyo si anak pengacara kelas atas yang bersikukuh ingin dipanggil Sanzu, Haitani Rindou adik dari Ran yang satu tahun diatasnya, serta ada tiga teman satu angkatan Takashi, Sano Manjiro si artis cilik dengan nama panggung Mikey, Hanemiya Kazutora anak dari pemilik perusahaan motor dan anak kepala jaksa Matsuno Chifuyu yang berhasil dengan akselerasinya.
Semuanya bersikap baik padanya. Mereka selalu berkata kalau Takashi ingin meminta bantuan mereka, mereka akan dengan senang hati membantunya.
Everyone’s loves him.
2021.