Inui Seishu.

warning: sexual assault, sexualizing minor, ignorance, depression, minor characters death, eating disorder, suicidal thoughts, homophobic.


Inui Seishu ditemukan oleh salah satu agensi model ketika usianya berada di usia sepuluh. Dan tanpa butuh waktu yang lama, ia memiliki debutnya menjadi model anak-anak.

Seishu sejak kecil lebih terlihat feminin daripada maskulin. Rambutnya tidak cepak, melainkan bob. Agensi yang merekrutnya tahu akan hal itu, maka dari itu Seishu selalu diberi pekerjaan yang melibatkannya sebagai anak laki-laki dan Seishu merasa tidak nyaman.

Suatu hari, ia mendapat satu pekerjaan menjadi model untuk pakaian anak-anak dengan salah satu aktor cilik bernama Kokonoi Hajime. Tanpa disangka, Seishu dan Koko—ia lebih senang di panggil Koko—bergaul dengan baik dan hasil potret saat itu amat sangat bagus karena keduanya tengah berada di mood yang baik.

Kalau boleh jujur, kedua orang tua Seishu sedikit khawatir dengan keadaan putra bungsunya. Seishu masih terlalu kecil, bagi mereka. Namun agensinya terus meyakinkan kalau Seishu tidak akan apa-apa karena staff mereka akan melakukan yang terbaik untuk Seishu dan karir Seishu.

Seishu berubah menjadi sedikit pendiam ketika usianya menginjak tiga belas. Tidak ada yang tahu tentang hal ini selain manajernya namun, di umurnya yang belia ini Seishu merasakan bagaimana rasanya dilecehkan oleh orang dewasa. Sang fotografer memaksa Seishu untuk menyentuh tubuh dewasanya, ia juga memaksa Seishu untuk berpose seperti orang dewasa.

Seishu berteriak minta tolong pada manajer yang berada di belakang kamera, namun sang manajer tidak bisa melakukan apa-apa karena ia juga tidak memiliki kuasa. Katanya, demi memiliki karir yang bagus, Seishu harus menjadi penurut.

Seishu menurut.

Seiring waktu berjalan, ketika usianya menginjak lima belas, penampilan Seishu berubah menjadi lebih tinggi dan ia terlihat lebih feminin. Ia membiarkan rambutnya panjang dan ia juga lebih sering memakai pakaian yang sama seperti kakak perempuannya, Akane. Akane menyimpulkan kalau Seishu terlalu biasa dengan job-nya yang selalu menjadi model untuk pakaian wanita dan kita tidak bisa melarang Seishu berpakaian seperti itu; begitu katanya ketika kedua orang tua Seishu sedikit khawatir dengan si bungsu.

Pada akhirnya kedua orang tua Seishu membiarkan Seishu bersekolah dari rumah karena tidak ada juga sekolah umum maupun private yang mau menerima murid laki-laki dengan surai layaknya anak perempuan.

Seishu merasa kalau dirinya sama sekali tidak beruntung. Masih di tahun yang sama, ia mendapat kabar kalau kedua orang tuanya mengalami kecelakaan mobil. Kata polisi, ada satu mobil yang dengan sengaja menabrakkan kendaraan roda empatnya ke arah mobil kedua orang tuanya. Seishu histeris, ia tidak ingin makan selama berhari-hari meski Akane dan Koko sudah membujuknya.

Sejak saat itu Seishu hanya tinggal bersama kakak perempuannya dan ia hanya memiliki Akane dan Koko di hidupnya. Akane itu hanya lebih tua dari Seishu lima tahun, tetapi ia bersikap selayaknya orang tua untuk Seishu. Seishu selalu bilang kalau Akane tidak perlu bersikap seperti Ayah dan Ibu dan Seishu berharap kalau Akane bersikap seperti selayaknya mahasiswa pada umumnya.

Seishu selalu berpikir kalau ia akan lebih baik jika pergi jauh menyusul kedua orang tuanya. Dunia ini juga pasti akan lebih baik jika Seishu tidak ada, terlebih untuk model anak-anak. Seishu tahu dengan jelas kalau mereka semua membenci Seishu karena Seishu selalu menjadi pusat perhatian.

Seishu itu adalah definisi sempurna dalam dunia model. Ia memiliki paras rupawan, ia bisa memakai pakaian untuk laki-laki dan untuk perempuan dengan sempurna, ia juga kurus dan juga tinggi. Satu lagi, Seishu itu penurut.

Segalanya kembali normal bagi tujuh belas tahun Seishu. Ia kembali menghabiskan waktu dengan orang-orang tidak jelas di sekitarnya; ia masih dipaksa melakukan hal aneh, ia masih mendapat banyak komentar kebencian (Seishu membaca seluruh komentar untuknya walaupun hampir seluruh komentar menyuarakan kebencian, ia juga masih dicintai oleh banyak produk dan fotografer.

Semua ingin bekerja dengan Seishu.

Kali ini majalah sering kali memberi Seishu pertanyaan berani di setiap sesi wawancaranya. Seperti yang satu ini, mereka menanyakan apakah Seishu lebih nyaman menjadi perempuan atau menjadi laki-laki?

Seishu menjawab dengan: “Mulai tahun ini aku selalu berkata kalau aku nyaman dengan keduanya. Aku bisa menjadi anak lelaki dan anak perempuan dalam waktu yang sama. Meskipun kedua orang tuaku mendaftarkanku sebagai anak laki-laki di akta kelahiran, tetapi mereka tidak pernah menyuruhku untuk bersikap seperti anak laki-laki. It will be good if everyone start to not addressing me as a little boy or anything. Aku adalah aku, dan aku nyaman dengan segala gaya yang aku gunakan.

Wawancara Seishu yang satu itu menjadi topik di seluruh negara. Seishu menjadi model muda pertama dan satu-satunya yang menyatakan kalau ia adalah non-binary. Ada banyak orang yang mendukung Seishu, namun ada semakin banyak juga yang memberi kebencian pada Seishu karena dianggap merusak moral.

Seishu tidak peduli. Selama ia masih memiliki Akane dan Koko, ia akan hidup dalam waktu yang lama.

Di tahun ke delapan belasnya, Seishu sering menghabiskan waktunya di perpustakaan kota. Menyendiri dengan buku-buku berat yang berada di meja untuk ia baca. Di sana, ia bertemu dengan laki-laki dengan rambut cepaknya yang selalu membaca buku sembari merajut.

Seishu memberanikan diri untuk bertanya pada seseorang yang memakai seragam seperti seragam Koko itu. Ia menanyakan siapa namanya dan tentu saja Seishu mendapat nama lengkapnya. Nama laki-laki itu Mitsuya Takashi, seorang yatim piatu yang mendapat beasiswa di sekolah private yang Koko datangi.


2021.